Metode Pendekatan Filsafat Islam Sesi 10 : Empirisme John Locke
gambar jakfi 2

Dalam teori epistemologinya, Jhon Locke menyandarkan konsepsi pada persepsi indrawi, bahwa semua konsep lahir dari persepsi indra, dan tak akan ada konsep pada pikiran manusia tanpa adanya persepsi indrawi.

Baqir Shadr pun sebenarnya mengambil posisi yang serupa, bahwa alam merupakan sember dari konsep, dan itu diperoleh melalui persepsi indra. Hanya saja, dengan mengatakan bahwa semua konsep harus melewati persepsi indra, di bagian inilah terjadi perbedaan pemikiran di antara keduanya.

Baqir Shadr menilai, jika manusia menyadarkan konsepsinya murni pada empirisme, maka seharusnya manusia tak memiliki konsep-konsep seperti kontradiksi, non-eksistensi, kausalitas dsb. Sebab yang ditangkap oleh indra murni fenomena yang tiada lain hanyalah bentuk. Sedangkan indra manusia, tidak dapat mempersepsi hubungan-hubungan yang terjadi antara berbagai fenomena tersebut.

Berdasarkan itu, ketika Jhon Locke mengamini adanya konsep-konsep hubungan itu dalam pikirannya, maka kita pantas untuk mempertanyakan, bagaimana mekanisme tahapan pengetahuan Jhon Locke?

Apakah tahapan Jhon Locke memang sebatas tahapan indra semata (1 tahap) dan rasio menurutnya tidak mengambil peranan penting? Ataukah sebenarnya Jhon Locke pun mengakui fungsi rasio yang kemudian dapat menciptakan konsep-konsep hubungan (konsep sekunder) itu setelah lahirnya konsep primer pada benak manusia? Mungkinkah Jhon Locke pun sebenarnya hendak mengungkapkan bahwa lahirnyan konsep sekunder itu berasal dari konsep primer yang kemudian diperluas oleh rasio dan lahirlah konsep sekunder?

Sebenarnya, bagaimana penguraian fungsi rasio ini dalam pemahaman Jhon Locke? Apakah rasio menurutnya mempunyai kemampuan melahirkan konsep sekunder itu?

Ataukah memang sejak awal dia hanya mengamini konsep primer dan sama sekali tidak membahas soal konsep yang merupakan hasil perluasan dari rasio?

Ketika Jhon Locke menerima konsep universal yang menurutnya diabstraksi dari konsep partikular persepsi indra, bukankah ini pun merupakan salah satu aktifitas rasio dalam mengolah konsep primer menjadi konsep sekunder?
Jika ini benar, maka sebenarnya tahapan pengetahuan Jhon Locke pun akhirnya menjadi dua, tahapan indra dan rasio.

Itulah analisis yang lahir dari segi tashawur pada teori epistemologi Jhon Locke.

Dari segi tasdik memang sayangnya, pembagian pengetahuannya menjadi cukup membingungkan. Ketika ia mengatakan dalam pembagian pengetahuan, bahwa terdapat pengetahuan yang sifatnya intuitif. Pengetahuan intuitif ini menurutnya adalah pengeyahuan yang dapat dikenali tanpa perlu mengenali sesuatu yang lain. Apakah Jhon Locke dalam posisi ini hendak mengatakan bahwa pengetahuan intuitif ini sama sekali tak memerlukan konsep primer? Jika iya, maka seharusnya runtuhlah bangunan tashawur yang ia dudukkan sejak awal.

Wallahualam bishawab